Selasa, 18 Juni 2013

Kritik Sastra dan Esai : Selamatkan Hutank



Nama                          : Lu’luul Mukarromah
Nim                             : 09-520-0157
Kelas                           : B/2009
Mata Kuliah               : Kritik Sastra dan Esai
Dosen Pembimbing   : M. Shoim Anwar
Judul Cerpen             : Paket Mayat
Judul Esai                  : Selamatkan Hutanku


SELAMATKAN HUTANKU

Dalam cerita yang berjudul paket mayat karya M. Shoim Anwar itu saya ambil judul selamatkan hutanku yaitu sebuah cerita yang menggambarkan seorang Suparjan yang bekerja di negeri orang (Malaysia). Dia pekerja ilegal dan ia bekerja di Malaysia tidak mendapatkan gaji dan pada akhirnya dia meninggal akibat kecelakaan yang yang terdapat di dalam kutipan halaman 148 dan 154 adalah
“Suparjan adalah pekerja ilegal. Orang disini menyebutnya pendatang haram. Ketika ada operasi, mungkin Suparjan berusaha lari. Dia dikejar polisi berkulit hitam yang terkenal tanpa ampun itu”.
“Pembicaraan terakhirku dengan Suparjan inilah yang kini menimpanya. Sekitar sebulan setelah itu ada kabar dari temannya kalau Suparjan mengalami kecelakaan dan meninggal. Tapi dia tak bisa menjelaskan kecelakaannya”.
Bumi kita ini kaya akan segalanya, hasil alam yang begitu melimpah serta luas daerah yang memanjang dari Sabang sampai Merauke, tumbuhan begitu mudah untuk tumbuh. Rerimbunan alam yang ditumbuhi pohon-pohon yang menjulang ke langit tapi sekarang sudah mulai sirna seiring penebangan pohon-pohon tersebut yang terdapat didalam kutipan halaman 156 adalah
            “Untuk kesekian kalinya aku merenung diatas langit tanah air. Kulihat kebawah. Hamparan luas membiru. Terlihat juga dataran hijau dan tampak botak di sana sini.
Dari kutipan diatas terlihat bahwa eksprorasi hutan secara besar-besaran mengakibatkan suasana hutan tidak lagi indah dan mengagumkan, penebangan hutan dilakukan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab, keterlibatan oknum pemerintah juga menjadi penyebab terjadi eksprorasi terhadap hutan yang terdapat didalam kutipan halaman 156 adalah
“ Itu pasti hutan yang gundul karena kayunya dicuri oleh para pembalak dan cukong. Mereka ada yang sekongkol dengan para pejabat, aparat keamanan, serta pekerja hukum. Sungai-sungai tampak berkelok-kelok menanggung beban yang makin sarat. Dataran yang luas, tapi disana sini tampak porak poranda”.
Dari kutipan diatas terlihat bahwa betapa rapi sindikat pencurian kaya dan penerbangan liar, keterlibatan para pejabat pemerintah memudahkan mereka untuk menggundul hutan. Maka perlu kesadaran yang tinggi dari para pejabat untuk terus memerangi bagi mereka yang hendak merusa alam tempat tinggal kita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar